Saturday, May 26, 2012

Kontrol Robot dengan Pikiran


VIVAnews - Divisi riset dari Honda Motor mengembangkan sistem brain machine interface (BMI) yang memungkinkan seseorang mengontrol robot lewat pikirannya.

Sistem tersebut, yang dikembangkan bersama dengan Advanced Telecommunications Research Institute International, lembaga yang berkaitan dengan pemerintah Jepang, dan Shimadzu, produsen perangkat presisi, dibangun berdasarkan teknologi yang telah mereka umumkan tiga tahun lalu. Ketika itu mereka mengumumkan peluang kan adanya perangkat yang bisa dikontrol lewat pikiran manusia.

Pada tahun 2006, peneliti Honda dan ATR berhasil membuat tangan robotik bergerak dengan menganalisa aktivitas otak menggunakan scanner (MRI) berukuran besar seperti yang umum tersedia di rumah sakit.

Perangkat terbaru itu kini selangkah lebih maju dalam mengukur aktivitas elektrikal di otak manusia menggunakan electroencephalography (EEG) dan aliran darah di dalam otak menggunakan near-infrared spectroscopy (NIRS) untuk menghasilkan data yang kemudian diterjemahkan sebagai informasi untuk mengontrol robot. Tanpa perlu melakukan pergerakan fisik. Adapun perangkat scanner yang didemonstrasikan Honda berbentuk bulat besar diletakkan di atas kepala seperti hair dryer yang biasa tersedia di salon kecantikan.

Teknik EEG dan NIRS digunakan, tetapi proses analisis datanya merupakan teknik baru. Seperti informasi yang VIVAnews kutip dari PCWorld, 31 Maret 2009, menurut Honda sistem tersebut menggunakan pemrosesan statistik terhadap informasi kompleks untuk membedakan aktivitas otak dengan presisi tinggi tanpa perlu ada gerakan fisik. Honda mengklaim bahwa menggunakan metode ini, tingkat kesuksesannya untuk menganalisa pikiran mencapai 90 persen.

Meskipun alat untuk mengontrol robot yang lebih sempurna masih cukup jauh, tetapi teknologi yang sudah tersedia seperti di atas melupakan lompatan besar di bidangnya. Teknologi BMI ini sendiri dikembangkan oleh ATR dan Honda sejak tahun 2005.



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/45269-kontrol_robot_dengan_pikiran

Permainan Menggunakan Gelombang Otak


VIVAnews – Mengasah kemampuan otak kita tak hanya dilakukan dengan cara belajar. Dengan bermain, kalian juga dapat mengasah imajinasi dan kreativitas.

Ada sebuah permainan unik yang diciptakan baru-baru ini. Permainan tersebut dinamakan Mattel Mind Flex dan Uncle Milton's The Force Trainer. Yang menarik adalah untuk memainkannya kita harus menggunakan kekuatan otak, karena permainan ini digerakkan oleh gelombang otak.

Permainan itu dibuat oleh perusahaan mainan NeuroSky. Permainan Mind Flex terdiri atas bola dan alat khusus yang ditempel di kepala. Kita harus membuat bola bergerak dengan kekuatan gelombang otak. Pada kepala pemain akan dipasangkan semacam alat yang bisa menyalurkan gelombang otak dan bisa menggerakkan bola-bola itu.

"Permainan tersebut menggunakan teknologi electroencephalography (EEG). Yaitu teknologi untuk mengukur sinyal elektrik yang dipancarkan otak," kata Jim Sullivan dari NeuroSky.

Sinyal tersebut akan meneruskan gelombang yang akan menggerakan bola-bola. Tiap orang memiliki kekuatan yang berbeda-beda dan bisa saja bola yang ada tidak bergerak jika perhatian orang yang memainkannya tidak fokus. Dengan pikiran yang fokus, sinyal otak akan memicu gerakan pada bola, jadi untuk memainkan permainan ini harus memiliki konsenterasi tinggi.



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/45281-permainan_menggunakan_gelombang_otak

Microsoft Siapkan Kamera 196 Megapiksel


VIVAnews - Microsoft membuat kamera? Ya, tetapi produk yang disiapkan bukanlah kamera model konsumer biasa. Dengan sensor yang mendukung hingga 196 megapiksel, kamera yang dibuat Microsoft ini menggunakan resolusi asli di 17.310 x 11.310 piksel.

UltraCamXp, nama kamera tersebut dapat mengambil gambar stereo hingga GSD (Ground Sampled Distance) 1 inci dengan throughput data hingga 2,5Gbps. Perusahaan asal Redmond, Washington itu menyebutkan bahwa UltraCamXp merupakan kamera format terbesar yang ada saat ini untuk fotografi dari udara dan akan meningkatkan kualitas gambar daratan yang digunakan pada layanan Live Maps mereka.

Layanan pemetaan populer seperti Google Maps atau Microsoft Live Maps saat ini mengandalkan pada apa yang disebut dengan orto-photography untuk menyediakan pengguna foto-foto daratan. Gambar-gambar tersebut diambil dengan kamera resolusi tinggi yang mahal dan dipasang pada pesawat udara. Foto-foto udara kemudian dianalisa untuk menghasilkan data daratan yang lebih detail dan kemudian digabung-gabungkan untuk diupload ke pusat data. Dari sana, layanan pemetaan yang dijalankan di browser seperti Live Maps tinggal menggabung-gabungkan data per piksel yang akan ditampilkan pada layar monitor dengan resolusi dan level zoom yang ditentukan penggunanya.

Kemampuan Microsoft membuat kamera tersebut merupakan imbas dari diakuisisinya Vexcel Imaging, perusahaan yang bergerak di bidang fotografi dan imaging asal Austria. Dengan teknologi yang dimiliki, Microsoft akan memperkuat layanan Live Maps mereka. Seperti VIVAnews kutip dari TGDaily, 13 April 2009, saat ini Microsoft masih mengandalkan kamera UltraCamL 64 megapiksel untuk mengambil foto-foto bumi. Kamera barunya, UltraCamLp memiliki sensor 92 megapiksel dan mampu mengambil foto dengan resolusi 11.704 x 7920 piksel dan baru akan digunakan pada tahun 2010 mendatang.

UltraCamXp mampu menangkap gambar 17.310 x 11.310 piksel dengan tajam hingga jarak 1 inci di atas tanah menggunakan pesawat yang terbang dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Dengan kempuan komputasi 14 CPU, kamera dapat memproses gambar mentah secara langsung, menawarkan kualitas gambar yang tinggi dan juga quick view serta histogram.

Untuk mengimbangi hasil tangkapan kamera, terdapat media penyimpanan yang mampu menyimpan sekitar 6.600 gambar tak terkompresi yang berukuran sampai 4,2 terabyte per gambar.

Microsoft sendiri mulai menghadirkan kamera UltraCam ke publik di tahun 2004 dan berencana untuk menawarkan model UltraCamXp ini ke institusi, organisasi, dan perusahaan yang spesialis bergerak di bidang orto-photography.

Pada pengujian, kamera Microsoft UltraCamXp 196 megapiksel menghasilkan peta kawasan penduduk dengan detail dan Digital Elevation Models yang mampu menghilangkan gangguan pada gambar. Foto yang diambil dari ketinggian 1500 feet dapat mengambil gambar detail hingga 2,9 sentimeter dari permukaan tanah, bila foto diambil dari ketinggian 900 feet, detail bisa mencapai 1,8 sentimeter. Software Office Processing Center yang disediakan juga didesain untuk memudahkan penyatuan gambar.



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/48853-microsoft_siapkan_kamera_196_megapiksel

Kamera Digital Memotret Tanpa Disuruh


VIVAnews - Sony luncurkan kamera Party-shot yang bisa melakukan semuanya secara otomatis, termasuk memutuskan kapan waktunya untuk mengambil gambar.

Dudukan IPT-DS1 personal photographer camera dapat berputar 360 derajat secara horizontal dan 24 derajat vertikal. Lalu kamera yang dipasang di sana dapat secara otomatis untuk mendeteksi wajah, mengatur komposisi gambar, serta mengambil foto untuk Anda.

"Aksesoris kamera Party-shot menggunakan image processor BIONZ yang terdapat pada kamera lengkap dengan fitur Face Detection dan Smile Shutter untuk mengambil gambar tanpa perlu ada interaksi dari pengguna untuk menekan tombol," kata Shigehiko Nakayama, Manager of the Digital Imaging Accessories Business Sony Electronics, seperti VIVAnews kutip dari TGDaily, 7 Agustus 2009.

"Perangkat ini memudahkan pengguna untuk mengambil momen-momen dengan ekspresi alami, tanpa dibuat-buat, tanpa Anda perlu minta bantuan teman-teman atau fotografer untuk mengambilkan gambar untuk Anda," ucap Nakayama.

Kompatibel dengan kamera digital DSC-WX1 dan DSC-TX1 Cyber-shot, Party-shot dapat mengambil foto sampai 11 jam. Saat ini Party-shot sudah bisa dipesan. Adapun ketersediaannya sendiri di pasaran diperkirakan mulai September mendatang. Harganyapun hanya sekitar 150 dolar AS.



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/80976-kamera_digital_memotret_tanpa_disuruh

DualView, Kamera Narsis dari Samsung


VIVAnews - Samsung telah meluncurkan jajaran kamera DualView yang ditujukan bagi kaum narsis ataupun penggila jejaring sosial. Menurut Samsung, kamera seri TL225, TL220, dan CL65 akan menghadirkan "pendekatan yang sama sekali baru" pada fotografi personal.

"Pesatnya pertumbuhan popularitas situs jejaring sosial telah meningkatkan jumlah foto pribadi yakni mengarahkan kamera digital ke diri sendiri untuk menjadi obyek fotonya," kata juru bicara Samsung, seperti VIVAnews kutip dari TGDaily, 14 Agustus 2009. "Menghadirkan fitur yang berbeda dari kamera digital ringkas lainnya, kamera DualView Samsung benar-benar memudahkan fotografer menjadi model sekaligus. Ini karena produk seri TL225 dan TL220 memiliki fitur dual LCD yakni di bagian depan dan belakang kamera," ucapnya.

Selain dua layar LCD, baik TL225 dan TL220 memiliki fitur smart gesture user interface dengan sensor gravitasi yang bisa diaktifkan hanya dengan menyentuh layar LCD depan. Kamera kemudian akan secara otomatis mengeset modus self potrait lengkap dengan smile detection.

Adapun seri yang lebih tinggi, yakni CL65, meski tak memiliki dua layar LCD, tetapi dilengkapi fitur teknologi yang lebih lengkap seperti geo-tagging, Bluetooth 2.0, kompatibilitas DLNA, dan Wi-Fi. Fitur Smart Face Recognition pada kamera ini juga sanggup mendeteksi hinga 20 wajah. Pengguna yang berada di kawasan hotspot juga bisa langsung mengupload hasil jepretan ataupun rekamannya ke Facebook, YouTube, Picasa, ataupun Samsung Imaging.

Rencananya, ketiga kamera 12 megapiksel itu akan tersedia mulai September 2009. TL220 (dengan layar sentuh 3 inci) tersedia di kisaran harga 300 dolar AS, sementara TL225 yang memiliki LCD 3,5 inci harganya sekitar 350 dolar AS. Seri high end CL65 sendiri harganya tidak jauh berbeda, yakni di kisaran 400 dolar AS.



Sumber :  http://teknologi.vivanews.com/news/read/82739-dualview__kamera_narsis_dari_samsung